Minggu, 13 Agustus 2017

6 Kekhawatiran Ibu Hamil Trimester Ketiga

6 Kekhawatiran Ibu Hamil Trimester Ketiga

Ketika ibu hamil memasuki trimester ketiga, rasanya sudah makin tidak sabar untuk segera bertemu bayi tercinta. Namun di saat yang sama, tidak jarang berbagai kesibukan dan kecemasan tiba-tiba melanda, mulai dari menjaga kondisi kesehatan ibu dan janin hingga persiapan perawatan Si Kecil saat sudah lahir nanti.

Berbagai pertanyaan dalam benak Bunda tentang kesehatan dan kesejahteraan Sang Buah Hati bisa semakin menambah kegundahan bahkan berujung stres. Padahal, dengan mengetahui penjelasan dari setiap kegelisahan yang dirasakan, Bunda bisa menjalani masa-masa akhir kehamilan dengan lebih tenang dan optimis.
https://www.google.com/maps/place/klinik+medika/@-8.6432035,115.1939199,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x0:0xea1e1ec0a4f71bed!8m2!3d-8.6432035!4d115.1961086?hl=in 

Agar tidak terlarut di dalam kecemasan, simak beberapa kekhawatiran yang umum menimpa ibu hamil pada trimester ketiga dan jawabannya.
  • Bolehkah Ibu Hamil Tidur Telentang?

Tidur telentang tidak dianjurkan untuk ibu hamil pada trimester ketiga karena rahim yang sudah lebih berat dapat menekan pembuluh darah yang akhirnya mengurangi aliran darah ke janin.
Untuk memperbaiki sirkulasi darah, upayakan untuk tidur menyamping, terutama menghadap kiri. Ini karena rahim secara alami berputar ke kanan sehingga tidur di sisi kiri dianggap sebagai pilihan terbaik agar tidak menekan rahim. Agar nyaman, gunakan bantal untuk menyangga kaki dan punggung.
  • Bagaimana Bila Janin Berhenti Bergerak?

Gerakan janin merupakan suatu pertanda bahwa dia dalam keadaan baik. Ibu hamil, terutama pada trimester ketiga, perlu memperhatikan gerakan janin dari hari ke hari untuk mengetahui apakah dia terus bergerak normal atau tidak bergerak seperti yang biasanya. Pada trimester ketiga, gerakan janin bisa berubah-ubah. Bila pada trimester sebelumnya Si Kecil suka meninju atau menjentik, maka pada trimester ketiga ini dia lebih suka berputar maupun mengeluarkan lengan atau kakinya sehingga perut Bunda terlihat menonjol sedikit di suatu sisi.
Bila janin tidak bergerak sebanyak biasanya, Bunda perlu makan dan kemudian berbaring menyamping ke kiri. Jika dalam dua jam setelah itu janin masih tidak bergerak sebanyak 10 kali, hubungi dokter. Dokter akan melakukan tes nonstres, tes kontraksi, ataupun profil biofisik.
  • Bagaimana Jika Cairan Ketuban Terlalu Sedikit?

Menurut data sebuah asosiasi ibu hamil, sekitar empat persen ibu hamil memiliki volume cairan ketuban yang rendah, biasanya pada trimester ketiga. Ibu hamil perlu ikut memantau volume air ketuban saat pemeriksaan kehamilan. Jika cairan ketuban terlalu sedikit atau bahasa medisnya oligohidramnion, dokter atau bidan akan mengecek dengan cermat kondisi kehamilan Bunda untuk memastikan janin terus tumbuh secara normal. Namun, bila kondisi oligohidramnion ini terjadi pada masa akhir kehamilan, kemungkinan akan dilakukan induksi persalinan.
  • Bagaimana Jika Ibu Hamil Mengalami Preeklamsia?

Preeklamsia adalah suatu kondisi serius, yaitu ketika tekanan darah tinggi dan kadar protein di dalam urine dinyatakan abnormal setelah 20 minggu kehamilan. Pada pemeriksaan antenatal biasanya akan dicek tekanan darah Bunda serta kadar protein urine. Selain dari pengecekan tersebut, preeklamsia juga bisa diketahui dari gejalanya yang mencakup sakit kepala parah, nyeri tepat di bawah tulang rusuk, masalah penglihatan, serta pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, wajah dan tangan.

Dengan penanganan yang tepat, ibu dan bayi bisa terhindar dari kondisi berbahaya. Lain ceritanya bila preeklamsia berlanjut dengan cepat karena justru bisa membahayakan nyawa. Bahkan, ibu hamil dengan preeklamsia parah dan terus memburuk berkemungkinan besar perlu melahirkan dini (prematur). Pada kondisi demikian, melahirkan bayi merupakan satu-satunya cara yang bisa ditempuh untuk menangani preeklamsia. Biasanya, penanganan tersebut dilakukan pada ibu hamil dengan usia kandungan 37-38 minggu, atau bisa lebih dini bila kasusnya lebih parah. Bila terdiagnosis menderita preeklamsia, Bunda harus dirujuk untuk menjalani penilaian oleh dokter spesialis di rumah sakit.
Bunda dapat mencegah terjadinya preeklamsia dengan beberapa cara berikut.
  • Haruskah Memberikan ASI?
Usia kehamilan trimester ketiga merupakan waktunya Bunda memutuskan apakah akan memberikan Air Susu Ibu (ASI) atau susu formula untuk Sang Buah Hati nantinya. Secara umum, para dokter merekomendasikan pemberian ASI minimal selama satu tahun pertama usia bayi. Bunda tidak boleh memberikan ASI bila Bunda positif HIV atau AIDS, TBC (tuberculosis) aktif, maupun beberapa bentuk hepatitis. Sementara untuk ibu pekerja yang tidak memungkinkan menyusui dari payudara bisa mencoba alternatif, seperti memberikan ASI melalui botol. Pemberian ASI sangat penting karena bermanfaat untuk kebaikan Bunda dan bayi.
Berikut adalah manfaat menyusui bagi Bunda:
Sementara itu, manfaat menyusui bagi Si Kecil antara lain:
  • Apakah Bunda Perlu Berhenti atau Pindah Kerja?
Kehamilan bukanlah kecacatan yang menghalangi Bunda untuk bisa bekerja, namun memang ada kalanya kondisi kehamilan dapat menghambat pekerjaan. Oleh karena itu, Bunda perlu membangun komunikasi yang baik dengan pihak pemberi kerja. Apa lagi beberapa kondisi kehamilan akan memerlukan tirah baring (bed rest), misalnya setelah melalui kelahiran prematur, plasenta previa, preeklamsia, dan serviks inkompeten.

Bunda perlu mempertimbangkan berhenti atau pindah kerja bila lingkungan kerja Bunda memiliki potensi keamanan yang mengkhawatirkan, misalnya bekerja dalam ventilasi yang buruk dengan asap berbahaya seperti gas anestesi atau bahan kimia yang mudah menguap, paparan radiasi, serta paparan cat berbahan dasar timah untuk waktu yang lama.

Berpikirlah positif dan optimis bahwa persalinan dapat berjalan lancar serta kondisi ibu dan bayi dalam keadaan sehat. Dengan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan, menerapkan pola hidup sehat untuk ibu hamil, serta berpikir positif dan optimis, maka kekhawatiran ibu hamil trimester ketiga bisa diatasi dengan baik.


 

Larangan untuk Ibu Hamil Ini Berdampak Besar kepada Janin

Larangan untuk Ibu Hamil Ini Berdampak Besar kepada Janin

Ibu hamil harus lebih jeli dalam menjaga kesehatan diri dan janin di dalam kandungan. Tidak pelak, berbagai larangan ibu hamil terkait makanan, minuman, dan pola hidup sehari-hari harus disadari agar janin dapat terlahir dengan sehat.

Menjaga asupan makanan dan minuman tetap ideal saat sedang hamil menjadi agenda utama demi bisa memiliki kesehatan yang optimal dan perkembangan janin yang baik. Bukan rahasia lagi mengenai larangan untuk ibu hamil untuk mengonsumsi makanan mentah atau daging setengah matang, daging olahan, kelompok ikan yang mengandung merkuri, susu yang belum dipasteurisasi karena adanya risiko bakteri yang mendiami sumber makanan dan minuman tersebut.

https://www.google.com/maps/place/klinik+medika/@-8.6432035,115.1939199,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x0:0xea1e1ec0a4f71bed!8m2!3d-8.6432035!4d115.1961086?hl=in 

Larangan untuk Ibu Hamil Terkait Makanan dan Minuman

Anda yang menentukan variasi nutrisi untuk janin melalui variasi pilihan makanan dan minuman yang menyehatkan di masa-masa kehamilan. Meski begitu, Anda perlu berhati-hati dengan variasi tersebut karena nyatanya ada beberapa makanan dan minuman yang wajib Anda hindari selama kehamilan, antara lain:
Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi kecambah mentah, seperti taoge, lobak, daun alfalfa, dan daun semanggi. Adanya kemungkinan bakteri yang dapat tumbuh pada biji kecambah adalah alasan utamanya. Selain itu, bakteri tersebut sulit untuk dibersihkan meskipun sudah dicuci. Karena itulah, pastikan tidak ada kecambah mentah di dalam makanan Anda saat memesan makanan di restoran. Selain itu, jika Anda ingin mengonsumsi salad, lebih baik membuatnya sendiri di rumah. Pasalnya, salad yang tersedia di restoran belum tentu terbebas dari bakteri E. coli, Salmonella, dan Listeria.
Mengonsumsi teh herba sebenarnya aman-aman saja, namun Anda harus lebih berhati-hati. Apalagi jika teh herba yang Anda konsumsi mengandung peppermint ataupun daun rasberi. Pasalnya, kandungan peppermint dan daun rasberi yang berlebihan pada teh herba diduga dapat memicu terjadinya kontraksi dan dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. Jadi, jangan lupa mengecek bahan-bahan apa saja yang terkandung di dalam teh herba sebelum meminumnya. Agar lebih aman lagi, tanyakan kepada dokter mengenai risikonya.
Makanan pedas memang terlihat menggiurkan untuk segera disantap, namun beda keadaannya saat sedang hamil. Anda dianjurkan untuk menghindari makanan-makanan bercitarasa pedas. Risiko bagi wanita hamil yang suka mengonsumsi makanan pedas adalah mengalami gangguan pencernaan berupa nyeri ulu hati akibat dari perubahan hormonal dan tekanan dari rahim ke tubuh. Makanan pedas memang tidak akan berdampak langsung kepada kesehatan janin, namun bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman. Jadi untuk sementara waktu ini, sebaiknya hindari apa pun makanan yang terasa pedas.
Mengonsumsi minuman beralkohol saat hamil bisa menyebabkan bayi terlahir dengan keadaan Fetal Alcohol Syndrome (FAS). Bayi yang mengalami FAS akan memiliki berat badan di bawah normal, memiliki gangguan perilaku dan hambatan belajar, serta risiko masalah kesehatan lainnya.
Selain menghindari minuman beralkohol, Anda juga harus mengurangi konsumsi minuman berkafein. Batasi minuman berkafein, seperti kopi, sebanyak 1-2 cangkir saja dalam sehari. Pasalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa adanya keterkaitan antara konsumsi kafein yang tinggi dengan masalah keguguran yang dialami ibu hamil. Walau demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk kesimpulan yang lebih akurat.

Larangan Untuk Ibu Hamil Lainnya

Tidak hanya  terkait makanan dan minuman saja, larangan untuk ibu hamil lainnya juga berlaku untuk:
Jangan merokok di sepanjang masa-masa kehamilan! Bayi yang terlahir dari seorang ibu perokok memiliki kemungkinan terlahir dengan berat badan yang rendah dan memiliki kesulitan dalam kemampuan belajar. Selain itu, risiko kemungkinan anak merokok di usia dini dan menjadi perokok tetap menjadi risiko yang harus ditanggung oleh ibu hamil yang merokok.
Berendam  air panas memang dapat membuat tubuh menjadi rileks. Namun saat hamil, sebaiknya Anda menghindari berendam air panas karena dapat membahayakan Anda berdua. Bahkan sebuah penelitian mengungkapkan bahwa berendam air panas selama trimester pertama dapat meningkatkan risiko keguguran.
Saat hamil, lebih baik Anda limpahkan dulu tugas membersihkan kandang kucing kesayangan Anda kepada orang lain. Terpapar kuman dari kotoran kucing yang mengandung jutaan parasit berisiko menyebabkan penyakit, misalnya infeksi toxoplasma. Ibu hamil yang terinfeksi toxoplasma dari kucing bisa mengalami komplikasi kehamilan. Bayi yang terinfeksi parasit ini dapat menghadapi masalah kesehatan yang serius, seperti kejang dan mengalami cacat mental. Pada sisi ibu hamil, infeksi toxoplasma dapat menyebabkan keguguran ataupun kematian janin dalam rahim.
Suka mempercantik kuku di salon? Sebaiknya selama hamil, hindari memakai kuku palsu atau kutek. Kali ini, biarkan kuku Anda tumbuh secara alami, apalagi kuku akan mengalami pertumbuhan lebih cepat saat hamil.
Selain menghindari penggunaan kuku palsu, ada baiknya Anda menghindari  bertandang ke salon kuku untuk sementara waktu. Pasalnya, aroma dari berbagai macam produk kecantikan kuku tidak baik untuk kesehatan Anda dan bayi. Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita hamil yang bekerja di salon kuku dan mencium aroma menyengat dari berbagai macam produk kecantikan kuku akan berdampak terhadap perkembangan otak bayi.
Menjaga kesehatan janin memang harus dilakukan ibu hamil untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti bayi lahir cacat atau keguguran. Karena itu, ibu hamil harus memperhatikan apa saja larangan yang ada agar ibu dan bayi dapat lahir dengan selamat dan tanpa cacat sedikitpun. Mengonsultasikan lebih lanjut kepada dokter kandungan terkait larangan untuk ibu hamil bisa dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut apa saja yang baik dan tidak baik untuk kesehatan janin, termasuk kesehatan diri sendiri.


 

Jika flek coklat sering berulang, dan haid sering tidak teratur

 Jika flek coklat sering berulang, dan haid sering tidak teratur

https://www.google.com/maps/place/klinik+medika/@-8.6432035,115.1939199,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x0:0xea1e1ec0a4f71bed!8m2!3d-8.6432035!4d115.1961086?hl=in
Menstruasi adalah proses luruhnya dinding rahim yang keluar menjadi darah. Siklus normal menstruasi terjadi antara 21-35 hari, lama haid  sekitar 3-7 hari, dengan  jumlah darah yng normal keluar adalah < 80 ml.
Bila yang keluar hanya flek kecoklatan,  umumnya normal jika mengawali keluarnya darah haid. Namun keluarnya flek coklat juga bisa karena 
  1. Faktor kelelahan fisik atau olahraga yang berlebihan
  2. Stres sehingga keseimbangan hormonal terganggu
  3. Obesitas atau berat badan yang berlebih
  4. Diet ketat dengan penurunan berat badan yang drastis
  5. Efek samping penggunaan KB
  6. Kondisi medis tertentu, seperti radang panggul, PCOS,penyakit tiroid, diabetes.
  7. konsumsi obat-obatan
Jika flek coklat sering berulang, dan haid sering tidak teratur dan 3 x siklus tidak menstruasi,  Anda dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan USG, lab jika perlu.
Beberapa tips agar terhindar dari haid tidak teratur dan haid hanya keluar flek coklat yaitu:
  1. Hindari stres dan rutin melakukan relaksasi
  2. istirahat yang cukup
  3. Olahraga rutin
  4. Makan makanan yang bergizi
  5. Jaga berat badan ideal

Entri yang Diunggulkan

Jika flek coklat sering berulang, dan haid sering tidak teratur

  Jika flek coklat sering berulang, dan haid sering tidak teratur Menstruasi adalah proses luruhnya dinding rahim yang keluar menjadi...